Hai bertemu lagi dengan saya hehehe, udah lama nggak buka blog ini mungkin udah satu semester lebih. Lama amat yak, yaudah kali ini saya mau curhat tentang kegiatan saya kali ini. Saat ini saya sedang senang- senang nya mendengar lagu ASIAN KUNG-FU GENERATION atau AKG atau AKFG kalau orang Jepang biasanya menyebut mereka Ajikan. Ya meski saya udah kenal mereka sejak naruto hadir di Indonesia, tapi saya mengenal mereka lebih dalam waktu kuliah ini. Kalau kalian nonton naruto pasti tahu dong lagu haruka kanata? Ya itu lagu dari asian kung—fu generation. Itu soundtrack naruto yang kedua. Saat saya mendengar lagu ini rasanya keren banget. “Personilnya mungkin cadas dan slengean” itu yang ada dalam benak saya ketika mendengar lagu tersebut. Kita tahu kan kalau band jepang khusus nya bergenre rock, Jrock atau visual kei itu penampilannya aneh-aneh. Contoh L’arc~en~Ciel, coba liat penampilan personilnya, Ellegarden yang tampangya kayak preman apalagi The Gazzete ya bisa dibilang tampilan mereka begitu unik dan mempunyai ciri khas dalam musik jepang, Jrock khusus nya.
Tapi setelah saya browsing di warnet sekolah saya pas SMP ternyata jauh sekali dari yang dibayangkan. Mereka biasa-biasa saja terlebih sang vokalis dengan kacamatanya, culun abis hahaha (gome nee Gotoh-san, bercanda). Tapi dari sini saya sadar bahwa penampilan dari suatu band tidak selamanya mencerminkan jenis musik yang mereka mainkan. Nah setelah sekian lama ketika waktu SMA saya cuma dengar lagu-lagu lama mereka dan akhirnya saya lupa dengan mereka, akhirnya waktu iseng-iseng browsing di kampus mencari ASIAN KUNG-FU GENERATION dan melihat lagu-lagu mereka, saya download dan apa yang terjadi? Saya kembali ke masa lalu dan mengingat band ini benar-benar luar biasa. Dari lagu haruka kanata sampai lagu soredewa, mata ashita sangat keren sekali. Saya semakin tertarik dengan band satu ini setelah mendengar kembali lagu-lagu lama mereka mulai dari houkai amplifier sampai landmark saya dengarkan satu per satu. Nah dari sini saya mulai mencari informasi tentang mereka.
ASIAN KUNG-FU GENERATION
AWAL KARIR (1996-2001)ASIAN KUNG-FU GENERATION biasa disingkat Ajikan atau AKG terbentuk di Yokohama, Jepang oleh tiga mahasiswa Univertsitas Kanto Gakuin yaitu Masafumi Gotoh, Kensuke Kita, Dan Takahiro Yamada pada tahun 1996. Kalau yang saya baca di wiki itu awalnya mereka bertiga itu ikut kegiatan klub musik di kampus dan sering ngumpul bareng lalu ngobrol ngalur ngidul gitu hehehe. Kemudian mereka mulai sharing tentang selera musik mereka masing-masing. Dari situ mereka sepakat membentuk sebuah band. Pada awal terbentuk formasi mereka adalah Masafumi Gotoh di lead vocal dan rhythm guitar, Kensuke Kita di lead guitar dan backing vocal, dan Takahiro Yamada di bass dan backing vocal. Lah jadi yang main drum siapa? Ini masih jadi misteri juga sih hehehe. Lalu Kiyoshi Ijichi pun bergabung mengisi posisi drum. Mereka bertemu ketika bermain di festival di suatu universitas di jepang. Waktu Pertama kali Ajikan dibentuk, mereka membuat mini album yang isi nya full bahasa inggris berjudul “the time past and i couldn’t see you again”. Tapi awal saya mendengar album ini saya kira mereka pakai bahasa Jepang, ternyata full Inggris.
The Time Past And I Couldn't See You Again
Album ini mereka buat setelah mereka lulus kuliah dan masing-masing berkerja sebagai pegawai, album ini mereka buat dengan modal sendiri. Yah awal perjuangan anak band pasti harus sakit-sakit dahulu kan hehehe. Namun pada titik ini lah yang akan menentukan apa kita serius pada keinginan kita sebagai musisi atau cuma untuk having fun doang. Album ini mereka jual sambil berpentas di rumah pertunjukan dan juga melalui situs web.
Pada tahun 2001, mereka mulai membuat lagu dalam bahasa Jepang. Lagu pertama mereka yang berbahasa Jepang adalah Konayuki. Lagu tersebut mereka kirim ke sejumlah radio FM yang memiliki acara musik indie. Nah radio pertama yang mau menerima lagu mereka adalah Radio FM Yokohama. Ternyata susah ya kalau memang ingin serius berkarir, perlu perjuangan dan pengorbanan yang besar. Nah inilah pertama kalinya lagu mereka diputar di radio. Pada tahun yang sama mereka juga merekam lagu-lagu berbahasa Jepang dan dikemas dalam album I’m Standing Here. Menurut saya di album ini mereka sudah mulai menunjukkan keseriusan mereka dalam bermusik daripada album sebelumnya yang terdengar sederhana. Yah untuk kali ini pun mereka masih mengeluarkan modal sendiri untuk manggarap album ini. Tapi salut deh untuk mereka. Pada masa ini lah pendengar musik mereka mulai bertambah dan pertunjukan mereka selalu ramai oleh penonton.
I'm Standing Here
AWAL KETENARAN (2002)
Pada tahun 2002, ASIAN KUN-FU GENERATION merilis mini album Houkai Amplifier dibawah label Under Flower Records dan dirilis ulang di bawah label Ki/oon Records tahun 2003. Nah pada tahun ini lah single mereka meledak dan mulai dikenal di Jepang maupun dunia lewat single Haruka Kanata yang kemudian menjadi soundtrack anime Naruto. Siapa sih yang tidak tahu Naruto? sampai anak tetangga saya yang sekarang baru 2 tahun aja udah kenal banget sama Naruto. Dia suka jurus rasengan lho wkwkwkw. Album ini masuk dalam tangga album indie Oricon di jepang di urutan ke-35. Oh iya, kalau kalian lihat cover album dan single mereka mulai dari Hokai amplifier sampai Landmark apa ada kesamaan? Ya covernya unik kan? Yup cover album dan single mereka itu didesain oleh Yusuke Nakamura seorang graphic artist atau kalau mudahnya itu seperti desain grafik lah. Jadi jika kalian ingin punya album mereka pasti nggak bakalan nyesel deh, authentic banget. Tahun 2003 tepatnya tanggal 19 November, full album pertama mereka yang berjudul Kimi Tsunagi Five M dirilis di Jepang. Dengan single pertama mereka Mirai No Kakera lalu disusul dengan Kimi To iu Hana. Album ini terjual lebihdari 250.000 copy dan menempati urutan ke-5 tangga album Oricon di minggu pertama. Nah seiring berjalannya waktu dan semakin dikenalnya ASIAN KUNG-FU GENERATION, para fans nya mulai memanggil mereka dengan nama Ajikan. Agar lebih singkat kali ya? Misalkan kalau mau manggung lalu penontonnya berteriak “ASIAN KUNG-FU GENERATION.., ASIAN KUNG-FU GENERATION.., ASIAN KUNG-FU GENERATION.. ASIAN KUNLULULULULU AH...” kan capek jadi disingkat aja biar enak neriakinnya wkwkwkw.
Houkai Amplifier
Kimi Tsunagi Five M
AWAL PRESTASI
Memasuki tahun 2004, Ajikan menerima penghargaan untuk Best New Artist untuk video klip “Kimi To Iu Hana” di SPACE SHOWER MUSIC video awards. Yang belum tahu, SPACE SHOWER Music Video Awards adalah sebuah penghargaan kepada para musisi di Jepang yang diseponsori oleh Space Shower TV sejak 1996. Hebat ya, yah kerja keras yang membuahkan hasil memang seperti ini. Setelah itu mereka banyak mengikuti festival-festival dan acara seperti Rock in Japan dan Fuji Rock Festival. Ngomong-ngomong saya ada video mereka waktu main di Rock in Japan lho hahaha.
Nah pada tahun ini juga mereka membuat 4 single anyar mereka (menurut saya) yaitu “Siren”, “Loop&Loop”, “Rewrite”,dan “Kimi No Machi Made” (Yang belum pernah dengar coba deh nggak bakalan nyesal lah. Linknya cari aja di google jsngsn malas wkwk) sebelum akhirnya mereka merilis full album mereka yang kedua berjudul Sol-fa. Album ini sukses merajai tangga album Oricon selama dua minggu berturut-turut dan berhsail terjual sebanyak 600.000 copy lebih. Waw luar biasa ya. Ngomong-ngomong, lagu rewrite manjadi salah satu soundtrack dari anime Fullmetal Alchemist. Jadi bisa dibayangkan dong kalau fans mareka tidak hanya ada di Jepang saja melainkan ada di seluruh dunia dan saya salah satunya. Karena pendengar mereka bukan hanya ada di Jepang saja, album Sol-fa pun akhirnya dirilis di luar Jepang. Bekerja sama dengan Tofu Records, Sol-fa pun dirilis di Amerika Serikat pada tahun 2005, tepatnya 18 Oktober. Nah ternyata pada tahun ini lah lagu-lagu mereka dijadikan soundtrack anime, mulai dari Naruto dan Fullmetal Alchemist. Pada tahun- tahun berikutnya, band ini banyak membikin album mulai dari mini album, full album sampai album kompilasi.
Sol-Fa
Pada tahun 2006 tepatnya tanggal 15 Maret Mereka kembali meluncurkan album yang diberi nama Fanclub. Di album ini mereka membuat beberapa single yang juga mampu memikat pendengar mereka seperti Blue Train, World Apart yang menduduki tangga lagu peringkat pertama di tangga lagu radio setempat (setempat?...) dan Black Out. Lagu ini juga asik untuk didengar. Saya dari pertama kali dengar lagu ini sampai sekarang tidak pernah bosan. Nah di tahun yang sama pula, memperingati 10 tahun berjalannya band ini, mereka mengeluarkan album Kompilasi yang diberi nama Feedback File dimana dalam album ini berisi lagu-lagu kompilasi mereka dari sisi B (B-sides). Bagi yang tidak paham, B-side itu dalam istilah kaset yang memiliki dua sisi, sisi A dan sisi B dimana di sisi A dan sisi B mempunyai kumpulan lagu yang berbeda.
Fanclub
Feedback File
Ajikan juga sering mengisi soundtrack mulai dari soundtrack anime hingga soundtrack film. Selain haruka kanata dan rewrite yang saya sebutkan diatas, after dark juga mengisi soundtrack anime yaitu Bleach, lagu ini ada dalam album World World World yang dirilis tahun 2008. Album ini merupakan album favorit saya dan menurut saya album ini merupakan salah satu album terbaik yang pernah mereka buat sebab anda akan dimanjakan dengan hit-hit mereka dari awal sampai akhir. Pada tahun yang sama tepatnya pada bulan Juni 2008, mereka kembali mengeluarkan mini albun yang berjudul Mada Minu Ashita ni. Meski pada album ini mereka tidak mengeluarkan single, namun Mustang yang merupakan salah satu lagu dari album tersebut masuk berhasil masuk dalam tangga lagu Japan Hot 100. Pada tahun ini juga, mereka mendapat kesempatan untuk tampil satu panggung bersama band alternative rock dari California, Amerika Serikat yaitu Weezer. Ini merupakan kesempatan yang langka bagi mereka bisa manggung bersama salah satu band legendaris dunia tersebut. Dan pada bulan Oktober 2008 mereka mengeluarkan album Surf Bungaku Kamakura dengan single terbarunya Fujiwara Loser.
World World World
Mada Minu Ashita Ni
Surf Bungaku Kamakura
Setelah sibuk di tahun sebelumnya oleh pekerjaan yang banyak, akhirnya pada Maret 2010 mereka mengeluarkan single terbaru mereka yang berjudul Solanin yang juga menjadi soundtrack film dengan judul yang sama pula Solanin. Lalu di bulan Juni 2010 mereka mengeluarkan album terbaru dengan judul Magic Disk dengan beberapa single seperti Magic Disk, Shinseiki No Live Song,dan Maigo Inu to Ame no Beat Pada tahun 2012 mereka merilis album Best Hit AKG dimana di album tersebum merupakan kumpulan single-single mereka sebelumnya. Masafumi Gotoh menyatakan bahwa album ini bukan akhir dari ASIAN KUNG-FU GENERATION sebab pada musim panas di tahun yang sama mereka akan mengeluarkan album baru. Di Best Hit AKG ini juga terdapat single baru mereka yang berjudul Marching Band. Menurut sata lagu ini epic banget beda daripada single-single mereka sebelumnya. Nah pada bulan September 2012 sesuai dengan apa yang Masafumi Gotoh katakan, album baru mereka pun dirilis bernama Landmark dengan single mereka Kakato de Ai o Uchinarase, Sore Dewa Mata Ashita yang menjadi soundtrack Naruto the Movie: Road To Ninja dan Bicycle Race.
Magic Disk
Best Hit AKG
Landmark
Awal tahun 2013 tepatnya 20 Februari 2013, Ajikan kembali merilis single terbaru berjudul Ima wo Ikite yang menjadi soundtrack film Yokomichi Yonosuke. Pembawaannya yang santai dan easy listening membuat lagu ini enak didengar. Pada tanggal 26 Februari tahun 2014 mereka kembali membuat album kompilasi yang kedua dengan judul Feedback File 2 dimana di album ini terdapat lagu-lagu lama mereka dan juga lagu-lagu dari album kompilasi mereka. Dua tahun tanpa mengeluarkan album baru, akhirnya pada tahun 2015 ini mereka merilis album baru mereka yang diberi nama Wonder Future pada tanggal 27 Mei 2015. Di cover album terbaru ini mereka tidak menggunakan artwork dari Yusuke Nakamura. Entah kenapa tapi menurut saya sayang banget ya soalnya di setiap cover album mereka itu menunjukkan identitas dan ciri khas mereka. Menurut saya album ini mengingatkan kita kembali pada ASIAN KUNG-FU GENERATION yang dahulu namun dengan pendewasaan dalam musiknya. Lagu favorit saya di album ini adalah Little Lennon, Standard, Wonder Future, Signal On The Street dan Opera Glasses. Album ini direkam di studio 606 sebuah studio pribadi milik Foo Fighters di Los Angeles, Amerika Serikat.
Feedback File 2
Wonder Future
Kini nama ASIAN KUNG-FU GENERATION tidak saja dikenal di Jepang saja, nama mereka sudah dikenal di seluruh dunia. Dari beberapa netizen yang saya
selidiki, sebagian besar fans mereka berada di Amerika Latin dan Amerika Serikat. Banyak dari mereka yang menginginkan ASIAN KUNG-FU GENERATION tampil di negara mereka, termasuk saya sendiri sih :(... Dan tahun 2015 ini mereka akan melakukan tour di Amerika Latin seperti Chile,Brazil, Argentina, Mexico dan di negara Eropa seperti di Jerman, Inggris dan Prancis. Wah... beruntung sekali ya mereka.
Asian Kung-Fu Generation 2015 (Udah pada tua ya hehehe)
Asian Kung-Fu Generation World Tour 2015
Nah itu lah sekilas dari sejarah dan perjalanan ASIAN KUNG-FU GENERATION. Terlalu panjang ya? Hehe maaf ya, kebetulan saya lagi rajin menulis jadi di panjangin deh hehehe. Jika ada info terbaru dari band ini atau ada yang salah dari kutipan ini silahkan di komentar ya... oke sekian dari saya terima kasih.....
0 komentar:
Posting Komentar