Hai bertemu lagi dengan saya di all about all, nah kali ini saya akan membahas salah satu fenomena musik di Jepang yang sudah mempengaruhi industri musik Jepang maupun dunia. Jika kalian mnedengar kata X Japan, The Gazzete, L’arc ~en~Ciel, Dir en Grey, Versailles apa yang terlintas dibenak anda? Penampilannya yang nyentrik? Musiknya yang unik? Visual kei? Ya kali ini kita akan membahas tentang Visual Kei. Mungkin sebagian dari kita ada belum tahu apa itu visual kei. Bahkan saya sendiri pun baru mengenal fenomena satu ini. Tapi bagi para J-lover pasti sudah tahu apa itu Vsual Kei terutama penggemar musik Jepang. Apakah Visual Kei itu sejenis aliran musik dari Jepang? Daripada kita menerka-nerka lebih baik kita bahas Visual Kei ini.
Visual Kei, terdiri dari dua kata yaitu Visual yang dalam bahasa Inggris berarti penampilan dan Kei yang dalam bahasa Jepang berarti gaya atau style. Jadi bila disimpulkan berarti Visual Kei adalah sebuah fashion appearance alias penampilan si personel band yang merujuk kepada sebuah penampilan tiap-tiap personel bukan kepada genre musik tertentu. Visual Kei adalah sebuah gerakan yang muncul di era akhir 80-an dan awal 90-an pada genre J-Rock dimana mereka fokus pada penampilan yang mencolok untuk menunjukkan eksistensi mereka dan untuk menarik para penonton. Nah berarti Visual Kei itu bukan genre musik dong? Bukan!! Trus band-band yang menganut Visual Kei itu genrenya apa dong? Ya jelas, mereka mengusung beragam genre musik mulai dari J-rock, rock, metal, gotchic, punk, pop dan masih banyak lagi. Jadi dapat dipastikan bahwa Visual Kei bukan lah sebuah sub-genre dari J-rock atau pun suatu genre dari sebuah musik meskipun terlihat demikian karena awalnya pioneer band visual kei rata-rata memainkan musik rock. Jadi jika ada penyanyi dangdut berdandan ala jepang-jepangan bisa dikatakan Visual Kei? Hmm mungkin saja toh belum dicoba kan? Saya sempat merasa tersihir sama salah satu band Visual Kei yaitu Kagrra. Ya ketika mendengar lagunya yang berjudul utakata sempat membuyarkan pikiranku sejenak (kok kedengarannya lebay ya hehehe). Siapa yang menyangka band ini mengemas musiknya dengan nuansa musik tradisional Jepang dan suara sang vokalis yang menjiwai sungguh membuat saya takjub. Dan akhirnya saya jadi mendengar lagu-lagu mereka.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dalam Visual kei Penampilan adalah segalanya, mutlak memegang peranan sangat penting bahkan mungkin lebih penting dari musik yang mereka mainkan. Image yang ditampilkan band penganut visual kei terkesan rumit dan ekstrim, dengan dandanan make-up yang tebal dan mencolok, tatanan rambut eksentrik serta pakaian yang flamboyan dan berujung kepada tampilan keseluruhan yang terlihat feminim, luar biasa cantik, sehingga banyak orang yang terpesona dan awalnya salah mengira personel pria sebagai wanita, karena pada nyatanya kebanyakan band penganut visual kei beranggotakan pria, dan sangat sedikit yang beranggotakan wanita. Nah, pria-pria cantik ini di jepang dikenal dengan sebutan bishounen dan cross-dressing merupakan hal yang sangat lumrah terjadi dalam dunia visual kei. Dan saya salah satu yang tertipu dengan penampilan mereka. Ha jebakan betmen wkwkwk
Yah emang sih semua band atau musisi pasti juga memperhatikan penampilannya, tapi kalau mereka yang menganut visual kei, penampilan mempunyai cakupan yang lebih luas, setiap band mempunyai penampilan yang spesifik, detail dibuat seunik mungkin dengan corak yang mampu membedakan mereka dengan band visual kei lainnya. Uniknya, dalam sebuah band visual kei, tiap anggotanya pun masih mempunyai penampilan yang berbeda dari anggota yang lain. Walaupun sudah mempunyai ciri tersendiri, band visual kei masih tetap bereksperimen dengan penampilan mereka, baik itu rambut, make up dan pakaian yang kerap berubah tiap perilisan single/ album, dari satu PV (promotional music video) ke PV lainnya. Coba saja anda lihat PV salah satu band Visual Kei untuk memastikannya ya hehehe.
Dalam perjalanannya visual kei mempunyai berbagai aliran seperti Oshare Kei yang terlihat sangat mengarah kepada penampilan feminism, bright dan colorful baik dari warna rambut, make up maupun pakaian serta beragam aksesoris dan jewelry, Angura Kei dan Nagoya Kei dengan dandanan yang cenderung gelap dan suram, EroGuro Kei yang mirip dengan angura kei dengan sentuhan tradisional dan image cenderung “aneh”. Adapula Kote-Kei (classic visual kei), cosplay kei yang menggabungkan gaya cosplaying dengan visual kei. Dalam perkembangan visual kei dan aliran-aliranya, tampak pergeseran fungsi dimana penampilan tak hanya berfungsi sebagai ciri image dari sebuah band namun juga menunjukkan warna musik yang dimainkan.
Nah sejarah tentang Visual Kei ini berawal di era akhir 80-an dan awal 90-an yang sudah saya bahas diawal tadi. Bisa dikatakan bahwa yang memperkenalkan Visual Kei ini adalah X Japan di akhir 80an. Namun musik mereka pada masa itu belum bisa diterimamasyarakat Jepang karena musik yang mereka usung begitu keras dan juga mereka tampil dengan kostum yang waktu itu mungkin "agak aneh" dan make up yang tebal.Tampilan mereka sedikit mengingatkan kita pada band dari barat yang sudah terkenal lebih dulu yaitu Kiss. Namun berkat usaha Yoshiki (drummer, pianist, leader dari X-JAPAN) yang membuat label Ectasy Records, akhirnya X-JAPAN berhasil merilis album pertama mereka yang diluar dugaan mendapat tanggapan positif masyarakat jepang, bahkan album-album selanjutnya mencapai kesuksesan luar biasa dan merambah pasar internasional pada awal tahun 90-an. Gerakan ini semakin populer setelah kehadiran Luna Sea,Buck Tick,La Chryma Christy(correct me if wrong!),dan lainnya.Tidak hanya dari tampilan , namun dari segi musik , visual kei juga berkembang dengan pesat.Awalnya band-band Visual Kei cenderung memainkan musik yang keras , seperti X Japan dengan Speed Metalnya atau Luna Sea dengan genre Punk yang begitu lekat.Namun makin lama , musik band-band V-kei mulai berkreasi.Jadi gak melulu harus keras.Sebagai contoh adalah Malice Mizer , yang menjadi salah satu pioner aliran Baroque di Jepang, La Chryma yang menghipnotis penggemar dengan musik mereka yang agak cerah , terus ada Glay yang sangat di gilai para penggemarnya berkat lagu-lagu balladnya yang mempesona.Tidak hanya musik , tampilan pun juga berevolusi.Dari yang semula kaya anak metal dan make up tebal , menjadi lebih modis dengan tatanan make up yang beraneka ragam.Banyak yang menyebut era 90an adalah masa jayanya band-band V-kei.Sebab selain nama-nama di atas , masih banyak musisi-musisi v-kei lainnya yang begitu terkenal bahkan menginspirasi para band-band v-kei baru , semisal Raphael,Sophia,Pierrot,Shazna,Penicillin,L'arc en ciel,dll. Dan istilah yang digunakan Yoshiki “PSYCHEDELIC VIOLENCE CRIME OF VISUAL SHOCK” yang juga merupakan slogan dari band X-JAPAN diyakini merupakan asal munculnya istilah Visual Kei. Visual Kei juga bukan Gothic seperti yang dikira banyak orang saking banyaknya band Visual Kei yang terpengaruh style gothic muncul di periode awal tahun 90-an karena Visual Kei sudah exist sebelum itu.
X JAPAN
Luna Sea
Sebagian besar band penganut Visual Kei ini memulai karir mereka di jalur indie dan jalur underground. Nah setelah mereka meraih popularitas dan bertambahnya penggemar dan mendapat kontrak dari major label, biasanya mereka akan meninggalkan kesan Visual Kei itu agar dapat diterima oleh banyak orang dan diterima lebih luas. Tapi ada juga dari mereka tetap menggunakan kesan Visual Kei terhadap band mereka meski tidak terlalu mencolok dan lebih simple. Bisa dikatakan bahwa visual kei yang band-band gunakan selama debut di jalur indie merupakan salah satu cara untuk menarik para penggemar dan menarik hati major label. Karena akan lebih mudah jika menarik perhatian melalui penampilan agar mendapat banyak penonton lalu barulah mengenalkan musik yang dimainkan dan mengharapkan banyak fans. Kebanyakan band visual kei tidak mempunyai acuan yang tetap dari genre musik yang mereka mainkan, walau sebagian besar memainkan jenis musik rock, musik visual kei meliputi beragam genre musik, sebut saja pop, punk, gothic, metal, sampai digital dan electronic dan jenis musik ekstreme layaknya deathmetal dan grindcore, sehingga sangat susah mengklasifikasikan musik yang mereka mainkan dalam satu genre. Sejalan dengan eksperimen mereka dengan penampilannya, band penganut visual kei pun acapkali bereksperimen dengan musik yang mereka mainkan. Banyak genre musik di explore dan coba diramu, namun sebagian besar band visual kei mempunyai sebuah atau dua buah karakteristik musik utama yang menjadi ciri lagu ataupun musik yang dimainkan.
Band visual kei umumnya menggabung beberapa genre musik dalam menghasilkan karya-karya yang baru dan unik, seringnya kita pun akan susah mengetahui genre apa saja yang ada pada sebuah lagu, dan kalaupun tidak penuh adanya penggabungan genre musik, biasanya sebuah lagu masih akan terasa pengaruh dari genre tertentu ataupun sound-sound dari genre tertentu yang mendasari sebuah lagu, tersembunyi diantara tumpukan instruman dan ornament bunyi lainnya. Tidak jarang tanpa ada tanda, musik visual kei yang dimainkan tiba-tiba melompat dari satu genre ke genre lainnya dengan perubahan cepat pada tempo, gaya vocal dan ritme. Tapi disini lah letak keunikannya. Jika kita melihat band-band luar negeri yang terlalu terikat pada satu genre dan mengikuti pola musik tertentu, dalam dunia visual kei, musik yang ditampilkan selalu penuh kejutan karena itu gak akan terasa monoton, gak jarang kita akan menemukan musik yang awalnya mengalun dengan indah dan tenang diiringi dentingan piano dan angelic voice tiba-tiba berubah menjadi harsh dan brutal dengan gempuran riff-riff berat guitar dan gebukan drum super kenceng. Band-band Visual Kei tidak hanya unik dari tampilan ataupun musik, tapi juga dari Live mereka.Memang istilah fan service tidak hanya milik visual kei , namun mereka sering memberikan fan service yang bermacam-macam untuk para fans , tergantung dari band itu sendiri.Contohnya The GazettE yang sering memberi fan service seperti yang di lakukan Ruki dan Uruha di lagu Hyena,Gila-gilaan di lagu Kantou Dogeza Kumiai,Headbanging sampe mampus di lagu Discharge, and many more.Kebanyakan jenis fan service yang mereka lakukan seperti mencium anggota lainnya , penambahan alur musik yang headbangable , atau melemparkan stick drum,merchandise,atau sesuatu yang unik kepada penggemar sebagai tanda cinta mereka kepada fans.
L'arc~en~Ciel
Live mereka secara keseluruhan di langsungkan di tempat-tempat yang umum di jadikan tempat konser seperti di tempat-tempat besar (Tokyo Dome,Nippon Budokan) atau di tempat-tempat kecil(Club House).Hanya saja durasi live mereka terkadang "di atas normal".Sebagai contoh , Last Live nya X Japan berdurasi hingga 3 jam 40 menit lebih , Luna Sea yang hingga 2 jam lebih.Ini di sebabkan karena mereka sering memperpanjang durasi lagu yang harusnya cuma 2 - 4 menit , menjadi hingga 8 atau 10 menit , bahkan hingga belasan menit.Itulah mengapa banyak juga yang menonton konser band-band v-kei , karena mereka memberikan fan service yang bisa membuat penggemar merasa berkesan.
Kini band Visual Kei tidak hanya ada di Jepang namun juga ada di Eropa, Amerika bahkan Indonesia contohnya saja Dream Not Reality(DNR), Seremedy yang bisa menipu anda bahwa sebenarnya Yohio sang gitaris adalah laki-laki hehehe dan kalau di Indonesia ada Jellyfish, Blackmoral dan J-rock(tapi saya ragu J-Rock masuk Visual Kei apa tidak meskipun mereka terinspirasi sama Laruku) sama Scarlet Eve.
Seremedy
Yohio, gitaris Seremedy (Ini Pria Lho)
Jellyfish
Nah ini lah sekilah tentang Visual Kei. Bila kalian merasa ada tdak puas dengan artikel ini, atau ada yang salah dengan apa yang saya berikan, tolong dikomentari ya. Sekian dari saya terima kasih....
0 komentar:
Posting Komentar